3 Kitab suci Injil; diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Kitab itu berisi seruan kepada manusia agar bertauhid kepada Allah, menghapuskan sebagian dari hukum-hukum yang terdapat dalam kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zamannya. 4.
MALANGTIMES - Nama kecil Rasulullah SAW adalah Muhammad. Itu sebabnya, Rasulullah SAW juga sangat dikenal sebagai Nabi Muhammad SAW. Sebelum identitas sebagai Rasulullah SAW terbuka, nama Nabi Muhammad SAW bahkan sudah tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil sebagai nabi terkahir. Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian menyampaikan, identitas Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah atau Rasulullah SAW pada dasarnya telah diungkapkan melalui berbagai tanda-tanda. Baca Juga Mata Terluka Saat Perang Khaibar, Ludah Rasulullah Menjadi Jalan Kesembuhan Ali Salah satunya disampaikan oleh pendeta termasyhur di Negeri Syam bernama Bakhirah. Pendeta tersebut menjadi salah satu pendeta yang selalu menunggu kehadiran nabi terakhir sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kisah itu bermula saat Nabi Muhammad SAW yang masih berusia 12 tahun ikut serta dalam rombongan sang paman yaitu Abu Thalib untuk berdagang ke Negeri Syam. Perjalanan itu menjadi perjalanan pertama Rasulullah SAW. Karena sebelumnya, anak-anak tak pernah disertakan dalam perjalanan panjang untuk berjualan. Namun saat itu, Nabi Muhammad menangis dan memohon kepada pamannya untuk ikut dalam perjalanan berdagang. Sampai pada akhirnya sang paman mengizinkan Nabi Muhammad ikut serta dalam perjalanan. Saat hendak sampai ke Negeri Syam, Pendeta Bakhirah yang selalu mengamati perjalanan orang Jazirah Arab dari jendela melihat hal berbeda dari rombongan Rasulullah SAW dengan sang paman. Bakhirah saat itu melihat jika rombongan Nabi Muhammad SAW dan pamannya selalu diiringi awan. Sehingga terlihat sangat teduh dibanding dengan para pedagang lain yang berjalan secara berkelompok. Bukan hanya itu, Bakhirah juga melihat daun-daun pohon menunduk saat rombongan Rasulullah SAW berteduh di bawah pohon. Hal itu membuat Bakhirah heran dan meminta staffnya mengundang rombongan Rasulullah SAW dan sang paman untuk makan di dalam gereja. Maka undangan itu diterima, dan paman Rasulullah SAW beserta rombongan masuk serta menikmati jamuan. Sedangkan Rasulullah SAW ditinggalkan di luar untuk menjaga barang-barang. Karena tradisi orang Arab Quraisy saat itu, menjadi sebuah aib jika orang dewasa makan bersama dengan anak kecil. Tradisi saat itu, anak kecil selalu makan setelah orang tua selesai makan. Bakhirah yang paham betul dengan ciri-ciri nabi terkahir sebagaimana tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil pun melihat satu persatu tamu yang memenuhi undangannya. Maka dilihatnya tak satupun yang sesuai dengan ciri yang disampaikan dalam Kitab Taurat dan Injil. Maka Bakhirah bertanya, "Apakah masih ada orang dari kafilah yang tidak ikut?" maka dijawab jika masih ada. Seorang anak kecil yang ditinggal bersama barang-barang. Bakhirah kemudian meminta untuk bertemu dan mendapat izin. Maka Bakhirah bertemu dengan Rasulullah SAW dan melihat ciri-cirinya sebagaimana didetailkan dalam Kitab Taurat dan Injil. Ciri Rasulullah SAW adalah memiliki alis seperti busur panah berwarna hitam, kulit putih, pipi kemerahan, rambut berombak, dan pundak kanan memiliki tanda kenabian, berupa daging gumpalan berwarna merah dan dikelilingi bulu yang lebat. Semua nabi pun memiliki ciri tanda di punggung yang sama. Bakhirah pun bertanya pada Rasulullah SAW yang saat itu masih berusia 12 tahun, "Hai anak kecil, saya bertanya kepada kamu atas nama Lat dan Uzza, jujurlah." Maka Rasulullah SAW menjawab, “Jangan engkau sebutkan nama dua berhala itu. Karena saya tidak menyukai keduanya.” Belum pernah orang Quraisy seperti itu. Karena dulu, orang Quraisy telah mempertuhankan dua berhala tersebut. Namun Rasulullah SAW yang masih berusia 12 tahun menegaskan jika ia membencinya. Baca Juga Kisah Lucu Nabi Palsu Saat Hendak Meniru Mukjizat Rasulullah SAW Hal itu membuat Bakhirah heran dan terkejut. Maka saat itu Bakhirah meminta izin untuk melihat pundak kanan Rasulullah SAW, dan diizinkan. Saat itu Bakhirah melihat tanda kenabian Rasulullah SAW sambil mencium pundak Rasulullah SAW dan memeluknya. Lalu Bakhirah berkata, “Kaulah orangnya." Bakhirah kemudian membawa Rasulullah SAW masuk ke dalam gereja. Padahal saat itu orang Arab beranggapan jika anak kecil ikut makan dengan orang dewasa adalah sebuah aib yang memalukan. Maka Bakhirah bertanya mengapa saat itu Rasulullah SAW ditinggalkan di luar. Rombongan menjawab jika itu dikarenakan Rasulullah SAW merupakan anak kecil. Lalu Bakhirah kembali bertanya, "Siapa wali dari anak ini?" Kata Abu Thalib, "Saya ayahnya." Maka Bakhirah berkata, "Kau dusta. Anak ini ayahnya mati saat dia masih di kandungan berusia enam bulan. Ibunya meninggal saat ia usia enam tahun. Kakeknya menaunginya selama dua tahun sampai usia delapan tahun. Kalaupun benar kau walinya, maka kau adalah pamannya." Abu Thalib heran dan Bakhirah mengambil serta menunjukkan Kitab Injil sembari berkata, “Anak ini adalah Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu oleh seluruh ahli kitab. Tapi bawa dia kembali ke Arab sekarang. Karena jika orang Yahudi tahu dia keturunan Arab, pasti akan dibunuh. Karena orang Yahudi maunya adalah keturunan dari Israil.” Akhirnya Abu Thalib membawa Rasulullah SAW kembali pulang dengan rasa ketakutan. Jauh sebelum itu, kakek Rasulullah SAW yaitu Abdul Munthalib telah terlebih dulu bertemu dengan seorang pendeta. Saat itu, sang kakek dengan tiga orang temannya. Saat bertemu, pendeta tersebut berkata kepada Abdul Munthalib, "Akan keluar dari kotamu nabi terakhir, dan namanya Muhammad." Maka Abdul Munthalib bertanya dari mana pendeta itu tahu, dan pendeta menjawab jika itu telah dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kemudian Abdul Munthalib kembali ke Arab bersama tiga kawannya, dan sepakat menamai cucunya Muhammad jika salah satu di antara cucu mereka lahir terlebih dulu. Lalu Abdul Munthalib saat itu menjadi yang pertama memiliki cucu laki-laki. Maka saat itu, Abdul Munthalib memberi nama cucunya Muhammad. Itu sebabnya, saat memberikan berita tentang kenabiannya, Rasulullah SAW juga menyampaikan jika ia merupakan cucu dari Abdul Munthalib. Sebagaimana juga tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil. Berita kenabian itu disampaikan Rasulullah SAW dengan berkata, "Aku adalah Nabi, tidak ada dusta di situ, dan aku adalah cucu dari Abdul Munthalib," HR Bukhori Muslim.

Salahsatu kewajiban bagi setiap muslim adalah mengimani kitab-kitab Allah yang telah diturunkan-Nya kepada para nabi-Nya. Kitab-kitab yang wajib diimani adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Akan tetapi Al-Quran sudah menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya yang sudah terdapat banyak penyelewengan yang dilakukan oleh para Ahli Kitab sehingga kitab tersebut tidak asli 100% lagi. Di dalam Al

Sebelum Alquran diturunkan, Allah SWT telah mengabarkan tentang keutamaan Rasulullah SAW yang tertuang dalam kitab-kitab samawi. Karena itu, para ahli kitab pun telah mengetahui tanda-tanda keutamaan Rasulullah. Seperti dikisahkan tentang bagaimana seorang pemuka Yahudi mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW yang telah tercantum dalam Taurat dan Injil. Sahabat bin Malik al Asyjai menceritakan pada suatu hari Nabi Muhammad SAW melakukan suatu perjalanan. Malik al Asyjai pun turut menyertai Nabi hingga mereka masuk ke dalam Sinagog Yahudi pada saat orang-orang Yahudi sedang merayakan hari rayanya. Orang-orang Yahudi itu pun tak menyukai kedatangan Nabi dan Malik al Asyjai berada di tengah-tengah mereka. Rasulullah pun berkata kepada orang-orang Yahudi itu. "Wahai kaum Yahudi, beritahukanlah kepadaku ke-12 lelaki di antara kalian yang bersaksi bahwasanya tiada tuhan, melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah. Niscaya Allah akan mengugurkan pada setiap Yahudi yang ada di bawah kolong langit, kemurkaan yang ditimpakan pada mereka." Seketika orang-orang Yahudi itu pun terdiam. Tak ada satu orang pun yang menjawab. Rasulullah kemudian mengulangi pernyataan sampai tiga kali, tetapi tak ada satu orang pun yang menjawab. Maka, Rasulullah pun berkata "Kalian tak mau? Maka demi Allah, akulah al Hasyir yang mengumpulkan dan akulah al Aqib yang datang kemudian dan akulah al Muqaffa yang dihormati. Kalian percaya atau mendustakan?," Nabi Muhammad pun pergi dengan disertai Malik al Asyjai. Ketika hampir keluar dari Sinagoge, tiba-tiba ada seorang lelaki Yahudi dari arah belakang Rasulullah berkata "Sepertinya engkau Muhammad." Lelaki itu pun menghadap pada kaumnya, yakni orang-orang Yahudi seraya berkata, “Lelaki macam apa kalian mengenal diriku di kalangan kalian, wahai kaum Yahudi?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab bahwa sesungguhnya mereka tidak mengenal seseorang pun yang lebih mengetahui tentang Alkitab dan lebih mengerti tentang isinya dibandingkan lelaki Yahudi itu dan silsilah keluarganya. Seketika itu lelaki Yahudi itu justru bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi sebagaimana dijelaskan dalam kitab samawi. “Sesungguhnya aku bersaksi dengan nama Allah bahwa dia adalah nabi yang kamu dapati tercantum dalam Taurat dan Injil.” Akan tetapi, kaum Yahudi tidak memercayai ucapan lelaki itu dan menyebutkannya telah berdusta dan membantahnya. Rasulullah kemudian menimpali bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi itulah yang berdusta dan perkataannya tidak diterima. Lelaki Yahudi yang paling pandai di antara kaumnya itu pun menghampiri Nabi Muhammad dan mengakui kenabian Rasulullah. Dia adalah Abdullah bin Salam. Setelah itu Rasulullah, Malik al Asyjai dam Abdullah bin Salam meninggalkan orang-orang Yahudi itu. Maka, Allah menurunkan surah al Ahqaf ayat 10 قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ مِثْلِهِ فَآمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ “Katakanlah Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui kebenaran yang serupa dengan yang tersebut dalam Alquran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” Begitu pun kisah raja Romawi, yakni Heracleus yang mengakui tentang kenabian Rasulullah ketika berbicang dengan Abu Sufyan yang memimpin rombongan ke Syam. Kepada Abu Sofyan Heracleus mengatakan “Seandainya semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada di antara kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku akan basuh kedua kakinya." Untuk kisah lengkapnya bisa melihat hadits Bukhari nomor 6. Sumber alukah

NabiMuhammad pun pergi dengan disertai Malik al Asyjai. Ketika hampir keluar dari Sinagoge, tiba-tiba ada seorang lelaki Yahudi dari arah belakang Rasulullah berkata: "Sepertinya engkau Muhammad." Lelaki itu pun menghadap pada kaumnya, yakni orang-orang Yahudi seraya berkata, "Lelaki macam apa kalian mengenal diriku di kalangan kalian, wahai kaum Yahudi?"

Taurat dan Injil menyebutkan kehadiran Muhammad JAKARTA – Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 1815, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya."Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya jangan kamu takut akan dia." Ulangan, 1822.Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 1426, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" Yahya, 1429.Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur Rahul Kudus dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari penolong bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka."Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." Barnabas, 7210.
Namundemikian, cara untuk mengetahui nama Nabi Muhammad dalam kitab terdahulu adalah dengan melihat hadist yang menyatakan hal ini. Beberapa Nama Nabi Muhammad. Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi Muhamamd bersabda "Namaku di Al-Quran adalah Muhammad dalam Injil adalah Ahmad, dan di Taurat adalah Uhid. Kenapa aku dinamai Uhid karena aku menghalangi umatku dari neraka Jahannam.
Ilustrasi ahlul kitab. Ahlul Kitab mengingkari risalah Nabi Muhammad SAW meski ada dalam kitab suci mereka JAKARTA - Para ahlul kitab dengan sengaja menyembunyikan kebenaran yang diturunkan Allah SWT dalam kitab Taurat maupun Injil. Mereka pun memutar balikan hukum dengan mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Imam Besar Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan UAD, Ustadz Nur Kholis, menjelaskan bahwa yang disembunyikan oleh para ahlul kitab adalah tentang ciri-ciri kenabian dari Nabi Muhammad SAW. Menukil keterangan Ibnu Abbas dalam tafsir al kabir, terdapat beberapa tokoh ahlul kitab salah satunya adalah Ka'ab bin Asyraf yang menyembunyikan informasi yang sangat penting bagi umat manusia yaini tentang ciri-ciri rasul terakhir yang telah digambarkan dalam Taurat dan Injil. Ka'ab dan para pemimpin ahlul kitab lainnya sangat mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar nabi dan rasul terakhir. Sebagaimana ciri-cirinya telah disebutkan dalam Taurat dan Injil. Akan tetapi mereka menyembunyikan kebenaran itu dari setiap manusia. Menurut Ustadz Nur Kholis para ahlul kitab mempunyai kepentingan duniawi sehingga menyembunyikan kebenaran tentang kenabian Nabi Muhammad SAW. Sebab pada masa lalu Ka’ab dan para tokoh ahlul kitab lainnya begitu sangat dihormati dan dimuliakan. Para pengikutnya pun dengan senang hati memberikan berbagai hadiah. Sehingga para ahlul kitab khawatir kebesaran mereka akan hilang bila orang-orang mengetahui tentang nabi dan rasul terakhir sebagaimana dijelaskan Taurat dan Injil. "Mereka merasa kehilangan pamornya, kepentingan duniawi yang selama ini tercukupi dengan apa yang dihadirkan oleh umatnya itu nanti bisa hilang. Maka mereka berupaya keras untuk menutupi identitas Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir," kata Ustadz Nur Kholis saat mengisi kajian tafsir surat Al Baqarah ayat 174-176 إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit murah, mereka itu sebenarnya tidak memakan tidak menelan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.” “Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!” Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kebenaran Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh dari kebenaran.” Ustadz Nur Kholis yang juga Dekan Fakultas Agama Islam UAD Yogyakarta mengatakan yang dilakukan Ka'ab bin Asyraf dan para ahlul kitab lainnya saat itu adalah penyembunyian kebenaran yang maha besar. “Mereka telah melakukan dua kejahatan yaini menyembunyikan ayat-ayat Allah SWT dan menyesatkan umat manusia,” kata dia dalam yang diselenggarakan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan UAD, Bantul, Yogyakarta beberapa waktu lalu. sumber Harian Republika
Mengapakitab injil dan taurat mengalami Demikian halnya dengan empat kitab Injil dalam Kitab Suci Nasrani keempatnya selalu dan hanya berbicara tentang satu Injil. AL QURAN diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari AL QURAN terdiri

Saya dan Imam Ruswan mempunyai hubungan yang sangat baik. Dia bertanya kepada saya, mengapa umat Nasrani tidak percaya Muhammad disebut dalam Kitab Taurat. “Di manakan dia disebutkan?” saya bertanya. “Dalam Kitab Ulangan 18,” jawabnya. Lalu kami membincangkannya bersama. Allah Menjanjikan Seorang Nabi akan Datang Dalam Kitab Ulangan, Allah memberitahukan pada Musa “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini . . . dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” Taurat, Ulangan 1818. Umat Muslim Percaya ini Merujuk kepada Muhammad Saya mengerti mengapa Muslim memikirkan ayat tersebut merujuk kepada Nabi Islam. Sudah tentu, bila Nabi Islam adalah pribadi yang penting bagi Muslim, seharusnya Muhammad disebut dalam Kitab Taurat atau Injil. Tetapi apakah ramalan ini merujuk kepadanya? Nabi itu Adalah Orang Yahudi Hal yang pertama yang harus kita teliti adalah nabi yang akan datang itu adalah seorang yang berbangsa Yahudi, sama seperti Musa. Nabi Islam bukanlah seorang yang berbangsa Yahudi, bukan? Karena itu, firman tersebut bukanlah merujuk kepada Nabi Islam. Email kami jika Anda tidak setuju. Ratusan Nubuatan Merujuk Kepada Isa Terdapat lebih dari 300 nubuatan dalam Kitab Taurat tentang kedatangan dan pekerjaan Isa Al-Masih yang telah Ia genapi. Isa berkata, “Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” Injil, Rasul Lukas 2444-45. Dia Hanya Membicarakan Firman Allah Allah menjanjikan nabi ini, “Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” Ulangan 1818. Apakah Isa membicarakan firman Allah atau perkataan-Nya sendiri? Injil Yohanes 11 dan Al-Quran Qs 339 merujuk kepada Isa sebagai Firman Allah. Isa berkata bahwa Dia hanya memberitakan firman yang telah Allah berikan kepada-Nya. “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa* [Allah], yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku” Injil, Yohanes 1249-50. Adakah Kita Menaati-Nya? Allah berkata, “dialah yang harus kamu dengarkan” Taurat, Ulangan 1815. Imam Ruswan mendengar dan menyelidiki kebenaran tentang Isa sesuai dengan janji Allah kepada Musa. Bukti ini menunjukkan kepada satu, yaitu Isa Al-Masih. Dalam ayat-ayat di atas, kita membaca bahwa Isa “membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” Maukah Anda minta Isa untuk melakukannya untuk Anda? Ini sangat penting karena Isa berkata bahwa firman Allah “membawa kepada kehidupan kekal.” Hubungi kami jika Anda ingin minta Isa membuka pikiran Anda untuk mengerti Firman Allah. *Apabila Isa Al-Masih mengatakan bahwa Allah adalah “Bapanya”, ini membicarakan tentang hubungan sorgawi, bukan bapa fizikal atau biologi. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Mengapa nabi yang disebut dalam Kitab Taurat tidak cocok dengan Muhammad? Mengapa penting bahwa Isa Al-Masih menggenapi lebih dari 300 nubuat dari Taurat? Apakah saudara ingin Isa Al-Masih membuka pikiran saudara untuk memahami Kitab Suci? Jelaskan alasanya! Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Benarkah Ramalan Nabi Islam Tertulis Dalam Kitab Ulangan 18? Tidak Ada Nubuat Tentang Muhammad Dalam Kitab Allah! Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Nabi-Nabi Lainnya? Keistimewaan Identitas Muhammad dan Isa Al-Masih Video Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Lain? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718

Assalamualaikumwarrahmatullahi wabarakatuh. ALLAH Ta'ala dan Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dalam Al-Qur an,Taurat,dan Injil. Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah,inilah ajaran agama yang benar..Ajaran yang sebenarnya di bawa oleh Nabi Musa dan Nabi Isa putra Maryam,mengesakan Allah dan memberi kabar
Kitab Taurat menegaskan Muhammad SAW nabi dan rasul pamungkas. Rasulullah SAW ilustrasi Berita tentang kedatangan nabi dan rasul terakhir, yaitu Muhammad SAW tidak hanya disebutkan dalam Injil, tetapi juga kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS. Allah SWT berfirman, dalam Surat Al Araf ayat 157. "Yaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka." Menurut Ibnu Al Jauzy dalam kitab Al Wafa, dalam Taurat, Nabi Muhammad memiliki ciri-ciri yang sama dengan yang ada dalam Alquran. Dalam Taurat Nabi Muhammad diutus sebagai saksi, dan pembawa kabar gembira serta pemberi peringatan, untuk menjaga agama. Muhammad SAW disebut Al-Mutawakkil, bukan orang yang berperangai jahat, bukan pula orang yang kasar, dan bukan orang suka berteriak di pasar. Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi pemaaf. Allah SWT tidak akan mencabut nyawa beliau sebelum agama yang bengkok menjadi lurus, sehingga mereka semua mengucapkan kalimat La llaha illallah. Allah membuka melalui beliau mata orang-orang yang buta, telinga-telinga yang tuli dan hati-hati yang lalai." Lafal hadis ini hanya diriwayatkan Al Bukhari. Dalam Taurat juga dijelaskan mengenai riwayat hidup Muhammad SAW. Dia lahir di Makkah. Tempat hijrah beliau adalah Thabah Madinah. Kekuasaan beliau berada di Syam. Beliau bukan orang yang keji, tidak pula suka berteriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi beliau suka memberi maaf." Umat beliau adalah orang orang yang suka memuji Allah SWT, bertakbir pada setiap tempat, bertahmid pada setiap rumah. Mereka mengenakan sarung pada setengah badan mereka. Mereka berwudhu dengan membasuh anggota badan mereka. Mereka diserukan di langit. Barisan mereka dalam peperangan seperti barisan mereka pada waktu shalat. Pada malam hari, suara mereka mendengung seperti dengungan lebah. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Kitatelah lihat apa yang dikatakan Al Qur'an tentang Taurat, Zabur & Injil (Al-Kitab). Kita baca bahwa Al Qur'an menyatakan dengan jelas bahwa para pengikut Injil masih memiliki pesan dari Allah pada zaman Nabi Muhammad (SAW), sekitar 600 M - sehingga tidak rusak (berubah) sebelum tanggal tersebut. Al-Qur'an menegaskan bahwa pesan asli dalam Injil adalah Read More »Kitab Injil
Jakarta - Nubuat kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga diutusnya beliau untuk sekalian terdata dalam kita-kitab suci agama Samawi atau agama langit. Kehadiran Rasulullah SAW terdapat dalam Injil dan Taurat. Sebagaimana diketahui, Injil adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Isa AS untuk umat Nasrani. Sementara, Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS untuk bani Israel. Kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi telah disebutkan jauh sebelum beliau lahir. Kitab-kitab agama terdahulu dikatakan telah menyebut akan lahirnya Muhammad yang membawa ajaran kenabian dari Allah. 5 Pondok Pesantren Legendaris di Jawa Tengah, Lahirkan Gus Baha hingga Gus Yahya 5 Pesantren Modern Terbaik di Bogor, Nomor Terakhir Lulusannya ke Mesir hingga Jerman Rekomendasi 10 Pondok Pesantren di Semarang, Kota Bersejarah dengan Banyak Pilihan Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Al-Qur'an sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Saksikan Video Pilihan IniPenting, Dokter Bedah Ungkap Penanganan Tepat Gigitan Ular BerbisaPenyebutan Muhammad dalam Kitab Perjanjian LamaMadain Saleh, makam kuno yang dilindungi oleh UNESCO HASSAN AMMAR / AFPDi dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 1815, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya jangan kamu takut akan dia." Ulangan, 1822. Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 1426, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" Yahya, 1429.TafsirArtefak rumah kuno di Arab Saudi, diperkirakan dibangun pada zaman perang Badar. Foto Tangkapan Layar YT Aiman MulyanaDari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur Rahul Kudus dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari penolong bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." Barnabas, 7210. Sumber Republika Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
5xY4.
  • tuclzna5mv.pages.dev/11
  • tuclzna5mv.pages.dev/128
  • tuclzna5mv.pages.dev/263
  • tuclzna5mv.pages.dev/329
  • tuclzna5mv.pages.dev/51
  • tuclzna5mv.pages.dev/260
  • tuclzna5mv.pages.dev/182
  • tuclzna5mv.pages.dev/307
  • tuclzna5mv.pages.dev/308
  • nabi muhammad dalam injil dan taurat